Friday, September 12, 2014

Talhah bin ‘Ubaidilah Attaimy
Suatu ketika Talhah bin ‘Ubaidilah Attaimy ikut serta dalam kafilah dagang quraisy kenegri syam,ketika kafilah dagang tersebut telah sampai dikota Busra,para pedagang quraisy tersebut segera melaksanakan transaksi jual beli dipasar Busra yang penuh sesak.saat itu Talhah bin ‘Ubaidilah masih sangat muda dan belum memiliki pengalaman berdagang seperti pedagang yang lain,tetapi dia memiliki kecerdasan dan analisis dagang yang tajam sehingga ia mampu untuk bersaing dengan pedagang lain yang lebih berpengalaman bahkan dia mampu mengungguli mereka dalam setiap transaksi jual beli.
Ketika Talhah bin ‘Ubaidilah sedang beraktifitas dipasar yang ramai dengan pengunjung yang datang dari segenap penjuru,terjadilah satu peristiwa yang tidak hanya menyebabkan  perubahan jalan hidupnya saja tetapi peristiwa tersebut merupakan kabar gembira yang akan merubah sejarah.marilah kita simak kisah Talhah bin ‘Ubaidilah sebagaimana ucapannya.
Talhah bercerita:ketika kami sedang dipasar Busra,tiba-tiba ada seorang pendeta yang berkata:wahai para pedagang,tanyakanlah!apakah ada diantara kalian yang berasal dari Makkah?ketika itu saya berada dekat darinya maka segera  berusaha menghampirinya.saya berkata:ya,saya berasal dari Makkah. pendeta itu berkata:apakah telah muncul diantara kalian orang yang bernama Ahmad? Saya menjawab:siapa Ahmad? Pendeta itu menjawab:anak dari Abdullah bin Abdul muthalib,pada bulan inilah dia akan muncul,ia adalah nabi terahir,dia akan muncul dari makkah kemudian hijrah ke suatu tempat yang berbatu hitam,banyak ditumbuhi pohon kurma,dan terdapat mata air,maka janganlah engkau didahului oleh orang lain untuk mengikuti nabi terakhir ini wahai anak muda. Talhah berkata:ucapan pendeta tersebut sangat membekas dihatiku,maka saya segera menuju untaku dan menyiapkan semua perbekalan,saya tinggalkan kafilah dagang dan bergegas menuju Makkah.
ketika sampai dimakkah saya bertanya kepada keluargaku:apakah ada satu peristiwa yang terjadi dimakkah setelah kepergianku berdagang?
Mereka berkata: ya,Muhammad bin Abdullah telah mengaku dirinya sebagai nabi,dan Ibnu Abi Quhafah (Abu bakar assiddiq) telah menjadi pengikutnya.
Talhah berkata:saya mengenal Abu bakar,dia adalah orang yang dermawan,dicintai,dan ramah kepada kaumnya. Dia adalah pedagang yang berakhlak mulia dan istiqamah,kami sangat mencintainya dan menyukai untuk duduk bersamanya karena keluasan ilmunya tentang suku quraisy dan orang yang paling tahu tentang silsilah orang quraisy.
saya menghampirinya dan bertanya kepadanya:apakah benar bahwa Muhammad bin Abdillah telah menampakkan  kenabiannya dan engkau telah mengikutinya?
Abu bakar menjawab: “ya...” kemudian dia menceritakan akan keadaannya dan membujukku untuk masuk islam bersamanya,maka saya juga menceritakan tentang kisah sang pendeta yang membuatnya terkejut dan berkata:mari kita pergi ke Muhammad untuk menceritakan kisahmu dengan pendeta itu dan engkau mendengar apa yang ia dakwahkan agar engkau masuk kedalam agama Allah.
Talhah berkata:”kemudian saya pergi bersama Abu bakar ketempat Muhammad,ia menawarkan islam kepadaku,membaca beberapa ayat alquran,dan memberikan kabar gembira kepadaku tentang kebaikan didunia dan akhirat”.
Allah melapangkan dadaku untuk menerima islam,saya juga menceritakan kepadanya tentang cerita sang pendeta maka nampaklah rasa senang di wajah beliau.kemudian saya mengumumkan keislamanku dan mengucapkan dua kalimat syahadat dihadapan beliau,
Masuk islamnya Talhah bin Ubaidillah telah mengguncang keluarga dan kerabatnya bagaikan petir yang menyambar disiang bolong,orang yang paling terpukul dengan keislaman Talhah adalah ibunya sendiri,sebab dia berharap suatu saat Talhah akan menjadi pemimpin bagi kaumnya.
Kaumnya senantiasa berusaha untuk mengeluarkan Talhah dari agama islam,tetapi keimanan itu telah tertanam  begitu kuat di hatinya bagaikan gunung yang tertancap begitu kokohnya dan tak tergoyahkan.ketika mereka telah putus asa dan tidak dapat membujuk Talhah dengan cara halus,maka mereka menggunakan kekerasan dengan menyiksanya.
Mas’ud bin Kharras meriwayatkan: ketika saya sedang sa’i diantara shafa dan marwa,ada sekolompok orang yang sedang mengarak seorang pemuda yang tangannya terikat dilehernya,mereka berlari dibelakang pemuda itu,mendorong,dan memukuli kepalanya,sedang dibelakang mereka ada seorang perempuan baya yang terus memaki dan meneriakinya.
Saya bertanya:ada apa dengan pemuda ini?
Mereka menjawab:dia adalah Talhah bin Ubaidillah,dia telah keluar dari agama nenek moyangnya dan mengikuti anak bani Hasyim(Muhammad).
Saya bertanya:lalu siapa perempuan baya yang ada dibelakangnya?
Mereka menjawab:dia sha’bah bintu Alhadlramy,dia adalah ibu pemuda itu.
Kemudian Naufal bin khuwailid yang bergelar singa quraisy mengikatnya dengan tali yang kuat,dia juga mengikat Abu bakar Assiddiq,keduanya diikat bersamaan,dan mulailah orang-orang pandir Makkah menyiksa keduanya…karena itulah kemudian Talhah bin ubaidilah dan Abu bakar Assiddiq dijuluki”alqariinain” atau dua teman dekat.
Seiring dengan berjalannya hari dan siksaan yang bertubi-tubi,semakin mantaplah keimanan Talhah bin Ubaidillah,kecintaannya kepada islam dan muslimin semakin tumbuh dan berkembang,sehingga dia dijuluki sebagai “assyahiid alhay”atau seorang syahid yang hidup.sementara rasulullah SAW memanggilnya dengan beberapa panggilan diantaranya:Talhah alkhair(Talhah yang baik),Talhah aljud(Talhah yang dermawan),Talhah alfayyadl(Talhah yang  pemurah)….setiap julukan ini memiliki kisahnya tersendiri.
Adapun kisah kenapa dia di juluki “asyahiid alhay”(seorang syahid yang hidup),yaitu saat perang uhud ketika itu kaum muslimin lari meninggalkan rasulullah SAW sehingga tidak ada yang bertahan bersama rasulullah SAW kecuali sebelas orang dari golongan anshar dan Talhah bin Ubaidillah dari golongan muhajirin.Ketika itu Rasulullah SAW dan orang-orang yang bersama beliau naik keatas sebuah gunung,tetapi ‘Usbah dari kaum musyrikin berhasil menyusul dan ingin membunuh beliau,maka nabi SAW berkata:siapa yang akan menghalau orang-orang musyrik itu? dan dia akan menemaniku disyurga. Talhah berkata:saya wahai Rasulullah.rasul berkata:jangan,tetap ditempatmu! kemudian Salah seorang dari golongan anshar berkata:saya wahai Rasulullah.Rasul berkata:ya,engkau…kemudian orang anshar itu bertarung sehingga dia terbunuh.
Rasulullah terus mendaki keatas gunung sementara orang-orang musyrik terus berusaha untuk mengikuti beliau,Rasul juga terus mengulangi pertanyaannya dan Talhah juga terus mengulangi jawabannya:saya wahai Rasulullah,tetapi asul terus melarangnya dan mengijinkan orang-orang anshar sehingga mereka semua memperoleh syahid dan tidak ada yang tersisa bersama Rasulullah kecuali Talhah bin Ubaidilah,ketika orang-orang musyrik berhasil menyusul beliau,Rasul berkata kepada Talhah:sekaranglah saatnya..!
Pada saat itu,gigi geraham rasulullah patah,dahi dan bibir beliau terluka,darah mengalir di wajahnya,dan beliau merasakan kepayahaan yang luarbiasa.sedangkan Talhah terus menghalau orang-orang musyrik dan mengusir mereka dari sekelilling Rasulullah kemudian dia menuju tempat beliau dan membawanya ketempat yang agak tinggi lalu menyandarkannya disuatu tempat. sementara Talhah kembali menghalau orang-orang musyrik sehingga mereka tidak dapat mendekati rasulullah SAW.
Abu bakar berkata:ketika itu saya dan Abu Ubaidah ibn aljarrah berada jauh dari Rasulullah,ketika kami sampai ketempat beliau dan ingin mengobatinya,beliau berkata:tinggalkan aku,dan tolonglah temanmu(yakni Talhah)!.saat itu darah terus mengalir dari tubuh Talhah dan ditubuhnya terdapat lebih dari tujuhpuluh luka,baik luka karena sabetan pedang,tikaman tombak,atau lemparan anak panah,telapak tangannya terputus dan jatuh entah dimana.
Setelah semua kejadian itu Rasul berkata:”siapa saja yang ingin melihat orang yang berjalan dimuka bumi padahal dia telah meninggal dunia maka hendaklah dia melihat Talhah bin Ubaidillah.”
Dan setiapkali teringat akan peristiwa uhud,Abu bakar Assiddiq berkata:semua yang terjadi pada hari itu adalah milik Talhah bin Ubaidillah.
Inilah kisah kenapa Talhah dijuluki sebagai assyahiid alhay atau seorang syahid yang masih hidup,adapun kenapa dia dijuluki Talhah alkhair(Talhah yang baik) dan Talhah aljud(Talhah yang dermawan),ada banyak kisah yang menceritakan hal itu,diantaranya:      
Talhah adalah seorang pedagang yang kayaraya dan memiliki perniagaan yang sangat banyak,sehingga pada suatu hari dia mendapatkan harta berjumlah tujuhratus ribu dirham dari Hadramaut,pada malam harinya dia merasakan ketakutan dan kesedihan yang sangat,masuklah istrinya yaitu Umu kultsum binti Abu bakar Assiddiq,ia berkata:ada apa wahai Abu Muhammad?sepertinya kami telah berbuat salah kepadamu!Talhah menjawab: tidak,sungguh sebaik-baik istri adalah dirimu,tetapi saya berpikir sejak tadi malam, apakah yang orang sangkakan akan tuhannya jika dia tidur dan harta ini berada dirumahnya?!istrinya berkata:apa yang membuatmu bersedih dari harta itu?dimana orang-orang yang membutuhkan dari kaum dan kerabatmu?! Esok hari,bagikanlah harta itu diantara mereka yang membutuhkannya.Talhah berkata:mudah-mudahan Allah merahmatimu, Talhah meletakkan harta itu diatas nampan dan membagikannya untuk orang-orang faqir dari golongan anshar dan muhajirin.
Diceritakan pula bahwa ada seorang yang datang kepada Talhah bin Ubaidillah meminta bantuannya,sambil menyebutkan hubungan kekerabatan diantara mereka,Talhah berkata:hubungan kekerabatan ini tidak pernah disebutkan oleh seseorangpun kepadaku sebelumnya,saya memiliki sebidang tanah yang akan dibeli oleh Utsman bin Affan tigaratus ribu dirham,jika engkau mahu silahkan ambil tanah itu,atau saya akan menjualnya tigaratus ribu dirham dan saya akan memberikan uangnya kepadamu,orang itu berkata:saya akan mengambil uangnya,maka Talhah memberikannya.

Berbahagialah Talhah alhair atau Talhah aljud dengan gelar yang telah diberikan oleh rasulullah SAW kepadanya,mudah-mudahan Allah meridlainya dan menyinari quburnya.

No comments:

Post a Comment